Sunday, August 13, 2006

ENERGI PSIKIS SEBAGAI AKSELERATOR KEBERHASILAN

Kecepatan pencapaian keberhasilan, di bidang apa saja, berbanding lurus dengan tingkat dan intensitas kemurnian energi psikis seseorang.

-Adi W. Gunawan


Pertama-tama, melalui artikel ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada sahabat saya Dr. Bumbunan Sitorus di Pontianak. Melalui sharing dan buku yang saya baca, sesuai yang beliau sarankan, saya mengalami lompatan pemahaman dan perluasan cakrawala pikir tentang spiritualitas.


Dalam salah satu buku tersebut saya menemukan pemahaman luar biasa yang—menurut saya—merupakan rahasia pencapaian keberhasilan yang selama ini tidak pernah dijelaskan secara ilmiah dan terstruktur. Pemahaman ini yang ingin saya bagikan pada Anda.


Buku itu berisi hasil penelitian selama lebih dari 20 tahun mengenai level energi yang berhubungan dengan spiritualitas (Peta Kesadaran). Dalam artikel ini saya menarik benang merah antara level energi psikis dengan proses materialisasi (baca: pencapaian keberhasilan).


Sebelum lebih jauh menjelaskan, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada Anda:


1. Pernahkah Anda, setelah berusaha sangat keras untuk mencapai sesuatu, setelah habis-habisan, pokoke sudah melakukan segala hal dengan penuh antusiasme dan keyakinan, tetapi tetap tidak bisa berhasil? Namun, setelah Anda pasrah, sudah nggak begitu bernafsu, menerima apa pun hasilnya, tidak memaksa kemauan Anda, pokoke terserah Yang Di Atas, eh... malah Anda dapat lebih mudah berhasil?


2. Pernahkah Anda mendengar bahwa kebanggaan (pride) adalah awal dari kejatuhan?


3. Pernahkah Anda melihat atau merasakan aura seseorang berwarna gelap saat ia mengalami emosi negatif, misalnya rasa malu, rasa bersalah, kesedihan mendalam, dan takut?


Saya yakin Anda pasti menjawab ”ya” pada ketiga pertanyaan di atas. Lalu, apa hubungannya dengan sukses? Oh, sangat erat.


Level energi ini, setelah dikalibrasi, mempunyai skala 0 – 1.000. Baseline-nya ada pada skala 200. Naiknya level energi bersifat logaritma. Maksudnya? Kalau level energi ada pada skala 2 ini berarti kekuatannya adalah 10 pangkat 2 (10x10) sama dengan 100. Kalau 3 maka kekuatannya adalah 10 pangkat 3 (10x10x10) sama dengan 1.000.


Segala sesuatu yang berada di bawah baseline 200 bersifat negatip dan men-drain energi psikis kita. Semakin kecil angkanya maka semakin jelek akibatnya.


Berikut adalah hasil pengukuran level energi berbagai kondisi emosi manusia (ingat, segala sesuatu di bawah baseline 200 adalah bersifat buruk):


Rasa malu (20), rasa bersalah (30), apatis (50), kesedihan mendalam (75), takut (100) keinginan (125), marah (150), bangga (175), berani (200), netralitas (250), kemauan (310), penerimaan (310), berpikir (400), cinta (500), bahagia (540), damai (600), dan pencerahan (700-1.000).


Sekarang mari kita lihat contoh kasus di atas. Pada pertanyaan pertama, saat kita sangat ingin mencapai target maka saat itu kita berada pada level energi 125 (di bawah 200). Semakin kita bernafsu maka semakin kita melekat atau terikat pada keinginan itu dan semakin drop energi kita.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home