Wednesday, August 02, 2006

Mendapat Tantangan dari Lembaga Geologi di AS Membuat Hujan Buatan dengan Tenaga Dalam

Mendapat Tantangan dari Lembaga Geologi di AS
Membuat Hujan Buatan dengan Tenaga Dalam


ASALKAN di angkasa terlihat ada awan putih, Hendri Jumantara (42) warga Ds. Cikupa Kec. Karangnunggal Kab. Tasikmalaya mampu "menyulap" awan berubah mendung dengan menggunakan solar fleksi (tenaga dalam). Tinggal menunggu beberapa saat, hujan akan turun sesuai arah awan yang telah ditembaknya itu.

Sumber tenaga untuk menembak awan putih menjadi mendung itu dipusatkan dari bagian arah pusar badan. Jauh sebelum penembakan, Hendri harus melakukan meditasi, berdoa, berolah raga, dan rajin makan makanan bergizi. Pelatihan itu berdaya guna untuk mengumpulkan kekuatan tenaga dari bawah pusar untuk menembak awan sehingga mampu membuat hujan buatan.

"Hasil tidaknya membuat hujan buatan dengan menggunakan tenaga dalam bergantung pada sumber kekuatan hasil olahan di badan," kata Hendri yang pada saat ditemui "PR" dia sedang mencoba membuat hujan buatan di Pantai Cipatujah, membantu petani yang sedang dilanda kekeringan.

Pada saat melakukan penembakan ke arah awan di pantai itu, Hendri tampak sedang berjibaku sambil ditemani salah seorang petani. Gerak napasnya diatur sambil menggerak-gerakkan tangan dan kaki di atas pasir pantai. Kemudian kedua telapak tangannya diarahkan ke langit dengan mengembuskan napas memakai tenaga dalam.

"Huss, huss!" begitu tarikan napas Hendri diembuskan. Kemudian dia menundukkan kepala sambil berdoa agar usaha membuat hujan buatan itu terwujud. Betul! Cuaca terang di Pantai Cipatujah mendadak mendung, hanya menunggu setengah jam tiba-tiba air hujan turun dalam tempo 90 menitan. "Maaf, hujan hanya sebentar turun. Soalnya potensi awan di musim kemarau ini sangatlah minim. Itu pun saya lakukan dengan sekuat tenaga, hasil pemrosesan usaha memusatkan tenaga dalam selama seminggu lebih," kata Hendri yang mengaku pernah kuliah di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung itu.

Hendri mengaku mampu membuat hujan buatan sejak tahun 1992. Ilmu yang diperoleh dari hasil membaca buku ilmiah dan buku-buku populer tentang tata cara membuat hujan buatan menggunakan pesawat udara dan ilmu kimiawi. Setelah ia pelajari, lalu diuji coba dengan menggunakan tenaga dalam.

Diundang ke AS

Pada akhir tahun 2002 Hendri pernah mencoba mengirim surat ke pihak pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling. Isi surat tersebut ingin mencoba membuat hujan buatan dengan cara menggunakan tenaga dalam. Sayang, maksud baik Hendri ditolak pihak pengelola PLTA. Bahkan, dalam balasan surat itu Hendri dianggap orang aneh yang tak mungkin bisa membuat hujan buatan.

Tetapi tanpa diduga, pada awal Juli 2004, Hendri mendapat undangan dari salah satu perusahaan asing yang bergerak di bidang pertanian di Kalimantan Selatan (Kalsel). Di Kalsel Hendri memang pernah melakukan uji coba hujan buatan dengan ilmu tenaga dalam. Selama sebulan di Kalsel, Hendri hanya mampu membuat hujan selama dua hari.

Pihak perusahaan asing merasa bangga atas bantuan Hendri. Sebagai balas kasih, pihak perushaan memberi hadiah uang lumayan dan piagam penghargaan. "Tuh lihat dokumen foto selama saya di Kalsel dan ini piagamnya," kata Hendri sambil memperlihatkan album foto dan piagam penghargaan dari salah satu perusahaan asing.

Seminggu setelah dari Kalsel, Hendri kaget ketika mendapat surat undangan dari salah satu lembaga geologi asal California Amerika Serikat (AS). Dalam isi undangan yang disampaikan melalui kurir itu, Hendri akan ditantang membuat hujan buatan di California. "Sampai sekarang masih saya pikir matang-matang. Persoalannya ada kekhawatiran faktor awan dan menu makanan di California kurang menunjang. Bila begitu celaka saya akan terkena malu bila hujan buatan tak berhasil. (H. Undang Sunaryo/"MD")***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home